Minggu, 06 Maret 2011

"oRang kaya Timur"

Biarpun kapitalisme paling berpengaruh dalam pembentukan formasi sosial tetapi konsumsilah yang sesunggunya yg memberikan legitimasi dan makna hidup bagi seseorang ketimbang domain produksi.Di mana kita liat di jaman modern skrng d mana masyarakat kita muncul suatu ruang sosial yg baru di mana mereka yang kaya dan di karenakan tinggal di “TIMUR” yang identik dengan “AGAMA” timbullah dan secara gampangnya bisa di sebut sebagai pembentukan budaya baru di kalangan orang kaya sebagai masyarakat konsumerisme yang sholeh, dan di mana di kehidupan sehari-harinya sebagai orang kaya baru selain mereka merasa perlu memiliki kartu kredit,hp yg bermerek,mobil mewah dan rumah hunian terpandang yg di jaga satpam selama 24 jam,tetapi itu semua belum terasa cukup klw mereka belum bercerita tentang “pengalaman sholeh”yang juga bergengsi termasuk antara lain paket perjalanan haji,dan paket-paket buka puasa bersama yg di adakan d hotel2 berbintang yg tdk kalah mahal, orang yang membeli kaliqrafi dengan harga super mahal misalnya, tentu bukan karna kualitas seninya melainkan dengan faktor gengsinya,jadi jangan heran klw masih dlm kesadaran semiotik shaleh yg mahal itu seseorang merasa lebih penting menggantungkan tasbihnya yg mahal di mobil mewahnya dari pada di gunakan secara fungsional sebagai hitungan wirid untuk bertobat dan mengaggumkan nama ALLAH S.W.T